KELOMPOK
3
TEKS,
KO’TEKS, KONTEKS
TEKS
Banyak orang mempertukarkan istilah teks istilah teks lebih dekat
pemaknaannya dengan
bahasa tulis, dan wacana pada bahasa lisan (DedeOetomo, 1993:4 ) dalam repository.upi.edu/1940/8/T_BIND_1104485_chapter5.pdf Dalam tradisi tulis, teks bersifat monolog
noninteraksi, danwacana lisan bersifat dialog interaksi. Dalam konteks ini,
teks dapat disamakandengan naskah, yaitu semacam bahan tulisan yang berisi
materi tertentu, seperti naskah materi kuliah, pidato, atau lainnya. Teks
adalah esensi wujud bahasa. Dengan kata lain, teksdirealisasi (diucapkan) dalam
bentuk wacana. Mengenai hal ini Van Dyk dalam repository.upi.edu/1940/8/T_BIND_1104485_chapter5.pdf
mengatakan bahwa teks lebih bersifat konseptual. Dari sinilah kemudian
berkembang pemahaman mengenai teks lisan dan teks tulis.
Teks
merupakan produk, dalam arti bahwa teks itu merupakan keluaran (output) ;
sesuatu yang dapat direkam atau dipelajari (berwujud). Teks juga merupakan
proses, dalam arti merupakan proses pemilihan makna yang terus-menerus,
maksudnya ketika kita menerima atau memberi informasi dalam bentuk teks (lisan
atau tulis) maka tentunya di dalam otak kita terjadi proses pemahaman
(pemilihan makna) terhadap informasi tersebut, jangan sampai terjadi kesalahpahaman.
Adapun kriteria teks dalam http://pingdung.blogspot.com/2012/11
sebagai berikut.
1. Kohesi: kesatuan makna
2. Koherensi: kepaduan kalimat
(keterkaitan antarkalimat)
3. Kriteria yang bersifat
eksternal teks:
Ø
Intertekstualitas: setiap teks saling berkaitan secara sinkronis atau
diakronis.
Ø
Intensionalitas: cara-cara atau usaha-usaha untuk menyampaikan maksud atau
pesan pembicaraan melalui sikap bicara, intonasi, dan ekspresi wajah.
Intensionalitas berkaitan dengan akseptabilitas (penerimaan informasi).
Ø
Informativitas: kuantitas dan kualitas informasi.
Ø
Situasionalitas: situasi tuturan.
B. KO-TEKS
Ko-teks
menurut (Cooks, 1994) dalam http://hasanbusri.blogspot.com/2010/01 adalah hubungan antar
wacana yang merupakan lingkungan kebahasaan yang melingkupi suatu wacana.
Dengan begitu makna ujaran ditentukan oleh teks sebelum dan sesudahnya. Ko-teks
ini dapat berwujud ujaran, paragraf, atau wacana. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ko-teks adalah konteks yang bersifat fisik, yakni konteks lingkungan.
Koteks suatu kata adalah kata-kata lain yang digunakan di dalam frasa atau
kalimat yang sama. Koteks mempunyai pengaruh yang kuat dalam penafsiran makna.
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ko-teks Adalah
teks yang bersifat sejajar, koordinatif, dan memiliki hubungan dengan teks
lainnya, teks satu memiliki hubungan dengan teks lainnya. Teks lain tersebut bisa berada di depan (mendahului)
atau di belakang (mengiringi).Keberadaan koteks dalam suatu struktur wacana
menunjukkan bahwa teks tersebut memiliki struktur yang saling berkaitan satu
dengan yang lain. Gejala inilah yangmenyebabkan suatu wacana menjadi utuh dan
lengkap. Dengan demikian, koteks berfungsi sebagai alat bentu memahami dan
menganalisis wacana. Koteks adalah teks yang berhubungan dengan sebuah teks
yang lain. Koteks dapat pula berupa unsur teks dalam sebuah teks. Wujud koteks
bermacam-macam, dapat berupa kalimat, atau paragraf. Koteks disebut juga sebagai
konteks lingusitik.
C. KONTEKS
Konteks adalah sesuatu yang menyertai atau yang
bersama teks. Dalam http://ratihadelesari.blogspot.com/2012/11
mengemukakan secara garis besar, konteks
wacana dibedakan atas dua kategori, yakni konteks linguistik dan konteks
ekstralinguistik. Konteks linguistik adalah konteks yang berupa unsur-unsur
bahasa. Konteks linguistik itu mencakup penyebutan kata depan, kata sifat, kata
kerja, kata kerja bantu, dan proposisi positif. Konteks ekstralinguistik adalah
konteks yang bukan berupa unsur-unsur bahasa. Konteks ekstralinguistik itu
mencakup praanggapan, partisipan, topik atau kerangka topik, latar, saluran,
dan kode. Partisipan adalah pelaku atau orang yang berpartisipasi dalam
peristiwa komunikasi berbahasa. Partisipan mencakup penutur, mitra tutur. dan
pendengar. Latar adalah tempat dan waktu serta peristiwa beradanya komunikasi.
Saluran adalah ragam bahasa dan sarana yang digunakan dalam penggunaan wacana.
Kode adalah bahasa atau dialek yang digunakan dalam wacana.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konteks adalah segala sesuatu
yang melingkupi teks. Teks dan konteks merupakan sesuatu yang selalu berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan. Makna yang terealisasi dalam teks merupakan hasil
interaksi pemakai bahasa dengan konteksnya, sehingga konteks merupakan wacana terbentuknya teks.
Kak boleh tanya struktur retorika konteks seperti apa yang di tanggapi?dimana,kapan peristiwa terjadi? peristiwa apa
BalasHapus