Jumat, 12 Juni 2015

TEKS, KO-TEKS DAN KONTEKS



KELOMPOK 3
TEKS, KO’TEKS, KONTEKS
TEKS
Banyak orang mempertukarkan istilah teks istilah teks lebih dekat pemaknaannya dengan
bahasa tulis, dan wacana pada bahasa lisan (DedeOetomo, 1993:4 ) dalam repository.upi.edu/1940/8/T_BIND_1104485_chapter5.pdf  Dalam tradisi tulis, teks bersifat monolog noninteraksi, danwacana lisan bersifat dialog interaksi. Dalam konteks ini, teks dapat disamakandengan naskah, yaitu semacam bahan tulisan yang berisi materi tertentu, seperti naskah materi kuliah, pidato, atau lainnya. Teks adalah esensi wujud bahasa. Dengan kata lain, teksdirealisasi (diucapkan) dalam bentuk wacana. Mengenai hal ini Van Dyk dalam repository.upi.edu/1940/8/T_BIND_1104485_chapter5.pdf mengatakan bahwa teks lebih bersifat konseptual. Dari sinilah kemudian berkembang pemahaman mengenai teks lisan dan teks tulis.
Teks merupakan produk, dalam arti bahwa teks itu merupakan keluaran (output) ; sesuatu yang dapat direkam atau dipelajari (berwujud). Teks juga merupakan proses, dalam arti merupakan proses pemilihan makna yang terus-menerus, maksudnya ketika kita menerima atau memberi informasi dalam bentuk teks (lisan atau tulis) maka tentunya di dalam otak kita terjadi proses pemahaman (pemilihan makna) terhadap informasi tersebut, jangan sampai terjadi kesalahpahaman. Adapun kriteria teks dalam http://pingdung.blogspot.com/2012/11 sebagai berikut.
1.      Kohesi: kesatuan makna
2.      Koherensi: kepaduan kalimat (keterkaitan antarkalimat)
3.      Kriteria yang bersifat eksternal teks:
Ø  Intertekstualitas: setiap teks saling berkaitan secara sinkronis atau diakronis.
Ø  Intensionalitas: cara-cara atau usaha-usaha untuk menyampaikan maksud atau pesan pembicaraan melalui sikap bicara, intonasi, dan ekspresi wajah. Intensionalitas berkaitan dengan akseptabilitas (penerimaan informasi).
Ø  Informativitas: kuantitas dan kualitas informasi.
Ø  Situasionalitas: situasi tuturan.
      B. KO-TEKS
Ko-teks menurut (Cooks, 1994) dalam http://hasanbusri.blogspot.com/2010/01 adalah hubungan antar wacana yang merupakan lingkungan kebahasaan yang melingkupi suatu wacana. Dengan begitu makna ujaran ditentukan oleh teks sebelum dan sesudahnya. Ko-teks ini dapat berwujud ujaran, paragraf, atau wacana. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ko-teks adalah konteks yang bersifat fisik, yakni konteks lingkungan. Koteks suatu kata adalah kata-kata lain yang digunakan di dalam frasa atau kalimat yang sama. Koteks mempunyai pengaruh yang kuat dalam penafsiran makna.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ko-teks  Adalah teks yang bersifat sejajar, koordinatif, dan memiliki hubungan dengan teks lainnya, teks satu memiliki hubungan dengan teks lainnya. Teks lain  tersebut bisa berada di depan (mendahului) atau di belakang (mengiringi).Keberadaan koteks dalam suatu struktur wacana menunjukkan bahwa teks tersebut memiliki struktur yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Gejala inilah yangmenyebabkan suatu wacana menjadi utuh dan lengkap. Dengan demikian, koteks berfungsi sebagai alat bentu memahami dan menganalisis wacana. Koteks adalah teks yang berhubungan dengan sebuah teks yang lain. Koteks dapat pula berupa unsur teks dalam sebuah teks. Wujud koteks bermacam-macam, dapat berupa kalimat, atau paragraf. Koteks disebut juga sebagai konteks lingusitik.
C. KONTEKS
Konteks adalah sesuatu yang menyertai atau yang bersama teks. Dalam http://ratihadelesari.blogspot.com/2012/11 mengemukakan  secara garis besar, konteks wacana dibedakan atas dua kategori, yakni konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik. Konteks linguistik adalah konteks yang berupa unsur-unsur bahasa. Konteks linguistik itu mencakup penyebutan kata depan, kata sifat, kata kerja, kata kerja bantu, dan proposisi positif. Konteks ekstralinguistik adalah konteks yang bukan berupa unsur-unsur bahasa. Konteks ekstralinguistik itu mencakup praanggapan, partisipan, topik atau kerangka topik, latar, saluran, dan kode. Partisipan adalah pelaku atau orang yang berpartisipasi dalam peristiwa komunikasi berbahasa. Partisipan mencakup penutur, mitra tutur. dan pendengar. Latar adalah tempat dan waktu serta peristiwa beradanya komunikasi. Saluran adalah ragam bahasa dan sarana yang digunakan dalam penggunaan wacana. Kode adalah bahasa atau dialek yang digunakan dalam wacana.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konteks adalah segala sesuatu yang melingkupi teks. Teks dan konteks merupakan sesuatu yang selalu berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Makna yang terealisasi dalam teks merupakan hasil interaksi pemakai bahasa dengan konteksnya, sehingga konteks merupakan wacana terbentuknya teks.

1 komentar:

  1. Kak boleh tanya struktur retorika konteks seperti apa yang di tanggapi?dimana,kapan peristiwa terjadi? peristiwa apa

    BalasHapus